Rabu, 08 Februari 2017

Culture of Baduy

Tags



SUKU BADUY



 


Suku Baduy atau yang sering dikenal oleh masyarakat sekitar yaitu Orang Kanekes. Suku baduy sendiri terletak di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jika kalian pergi ke Suku Baduy, desa terakhir yang masih terjangkau oleh kendaraan adalah Desa Ciboleger (Banten). Di desa ini, apabila kita ingin mengunjungi nya kita hanya bisa memasuki wilayah Baduy luar saja. Apabila kita ingin masuk ke Baduy dalam, hendak nya melapor terlebih dahulu ke pimpinan adat setempat atau yang disebut Jaro.
Masyarakat Suku Baduy atau Orang Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu, Tangtu, Panamping, dan Dangka.
1.        Kelompok tangtu
Suku Baduy dalam masih terbilang sangat Primitif, karna disana belum sekali ada kebudayaan luar yang masuk dan alat-alat yang modern. Ciri khas Baduy dalam adalah memakai pakaian berwarna putih alami serta memakai ikat kepala biru corak batik dan selalu membawa golok di pinggang. Pakaian yang mereka kenakan tidak berkancing dan berkerah, tidak juga beralas kaki. Mereka pergi kemana saja hanya berjalan kaki tanpa alas apapun dan tidak membawa uang. Sejak kecil mereka tidak sekolah, bahasa yang mereka gunakan yaitu Sunda Wiwitan tetapi mereka mampu berbicara Bahasa Indonesia. Menurut leluhurnya atau Kepala Adat (Pu’un), mereka tidak diperbolehkan menggunakan peralatan dari luar. Jadi bisa dibayangkan mereka hidup tanpa lampu listrik, uang.
2.        Kelompok Panamping
Masyarakat Baduy Luar mempunyai ciri khas mengenakan ikat kepala berwarna hitam. Biasanya Baduy Luar sebagian sudah berbaur dengan masyarakat Sunda lainnya. Selain itu, Kebudayaan Luar sebagian sudah mulai masuk ke masyarakat Baduy Luar, seperti listrik, sekolah.
3.        Kelompok Dangka
Mereka tinggal di daerah luar wilayah Kanekes, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka ini berfungsi sebagai buffer zone atas pengaruh dari kebudayaan luar.


EmoticonEmoticon