Kamis, 23 Februari 2017

Kebudayaan Rampak Bedug Banten

Tags


Rampak Bedug merupakan seni budaya khas Banten. Awalnya Rampak bedug ini hanya digunakan atau di dendangkan pada saat Bulan Suci Ramadhan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri saja, tapi mungkin menurut masyarakat Rampak bedug mempunyai alunan bunyi yang khas, maka berubah lah Rampak bedug menjadi suatu karya seni yang layak jual. Walau dari pencipta atau pembuat dan juga pemain Rampak bedug itu sendiri di dasari oleh Religious, tapi para penikmat seni dan seniman-seniman melihat seni rampak bedug sebagai sebuah karya seni yang alami dan tradisional.
Yang membedakan Rampak Bedug ini dengan Bedug biasanya yang sering ada di setiap masjid/mushola, bila Bedug biasanya bisa dilakukan atau dimainkan oleh siapa saja tapi bila Rampak Bedug hanya bisa dilakukan oleh pemain-pemain professional yang sudah terlatih.
Pada awalnya sekitar tahun 1950-an, melihat masyarakat yang antusias terhadap budaya Rampak Bedug ini, Kabupaten Pandeglang mengadakan pertandingan antar kampung. Dengan seiring nya waktu, Rampak Bedug pun menyebar hingga ke Kabupaten lainnya yang ada di daerah Banten.
Pemain Rampak bedug, mayoritas dari kalangan laki-laki. Tapi sekarang masyarakat mulai memadukan antara Rampak Bedug dengan Tarian Tradisional. Jadi peran perempuan sangat diperlukan saat ini. Biasanya Rampak Bedug ber-anggotakan 10 orang, 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Tapi itu optional, biasanya masyarakat memadukan nya lebih dari 10 orang.

Rabu, 08 Februari 2017

Pantai Carita

Tags


Pantai Carita







Pantai Carita berlokasi di Provinsi Banten Kabupaten Pandeglang ini yang terkenal di Banten. Pesona indah Pantai yang asri, laut yang biru menjulang, menjadikan keindahan Pantai ini begitu mempesona untuk para wisatawan yang ingin mengunjungi pantai. Pantai iniletaknya sangat strategis, membuat pantai ini menjadi salah satu ikon yang di lirik untuk berwisata di akhir pekan. Letak nya di tepi Jalan Raya Carita Labuan yang menjadi jalur utama untuk mengunjungi objek-objek wisata lain nya di Banten Seperti, Tanjung Lesung, Pulau Umang, Ujung Kulon, Pantai Cinta, dll. Kemanapun tujuan wisata nya, kamu pasti akan melewati Pantai Carita jika ke objek wisata tersebut.
·         Sejarah
Dahulunya Wisata Pantai Carita ini merupakan salah satu hutan lindung di daerah Pandeglang. Dengan potensi alam yang indah, lingkungan yang bersih, menjadikan Pantai ini cocok untuk dijadikan wisata. Maka dari itu, sebaiknya kepada Pemerintah setempat untuk menjaga dan mengembangkan asset Banten yang satu ini agar lebih banyak lagi wisatawan yang mengunjungi Pantai ini.
·         Kegiatan
Dipantai ini anda bisa menikmati kegiatan-kegiatan seru seperti Jetski, Banana Boat, Diving, Surfing, serta berenang dan bermain pasir di pinggir pantai. Ombak di Pantai ini tidak terlalu besar, sehingga aman jika anda mengajak keluarga untuk berenang disini dan bermain air seperti body surfing, volly pantai, naik perahu, serta memancing dan melihat keindahan pantai sambil santa bersama keluarga.

Wisata alam

Tags


Gunung Pulosari



 

Gunung Pulosari terletak di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, yaitu gunung dengan tinggi 1.346 mdpl ini yang paling sering di kunjungi selain gunung karang dan gunung santri. Konon katanya, Gunung Pulosari terkenal sebagai tempat keramat Kerajaan Sunda pada tahun 932 dan 1030 di bagian utara Provinsi Banten.
Tetapi jangan salah, walaupun tinggu Pulosari hanya 1.346 mdpl, tapi akses untuk menuju puncak Pulosari tidak lah mudah. Penuh curam dan menyulitkan para pendaki yang ingin mendaki nya. Di atas gunung Pulosari terdapat ikon-ikon yang sangat menarik untuk di ikuti, diantaranya :
1.      Curug Putri
Curug ini dinamakan curug putri karena konon kaatanya curug ini dahulunya sering dijadikan tempat untuk bermandi oleh putri atau bidadari dari kayangan. Air disini dapat langsung di minum karena langsung turun dari sumber mata air Gunung Pulosari. Biasanya untuk para pendaki, setelah lelah mendaki, para pendaki langsung mendatangi air terjun curug putri untuk sedikit melepas lelah dan bisa sepuasnya untuk meminum air ini dan juga mengisi botol-botol untuk persediaan nanti.
2.      Kawah Ratu
Setelah dari Curug Putri, kira-kira 15-30 menit akan sampai ke Kawah Ratu. Disini kita bisa lihat kawah dengan asap mengepul dan bau khas belerang. Jika para pendaki mendaki saat sore hari, biasanya mereka langsung mendirikan tenda di sekitar Kawah Ratu sekalian menikmati kawah ratu dan bermalam disitu. Di sumber air panas nya belerang, biasanya para pendaki memanfaatkan nya seperti merebus telor, masak mie instant, dll.
3.      Puncak View
Inilah yang ditunggu para pendaki. Yaitu puncak dari Gunung Pulosari. Dari sinilah kitaa bisa menikmati alam indahnya Banten, dan membuat kita lebih bersyukur kepada sang pencipta.

Culture of Baduy

Tags


SUKU BADUY



 


Suku Baduy atau yang sering dikenal oleh masyarakat sekitar yaitu Orang Kanekes. Suku baduy sendiri terletak di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jika kalian pergi ke Suku Baduy, desa terakhir yang masih terjangkau oleh kendaraan adalah Desa Ciboleger (Banten). Di desa ini, apabila kita ingin mengunjungi nya kita hanya bisa memasuki wilayah Baduy luar saja. Apabila kita ingin masuk ke Baduy dalam, hendak nya melapor terlebih dahulu ke pimpinan adat setempat atau yang disebut Jaro.
Masyarakat Suku Baduy atau Orang Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu, Tangtu, Panamping, dan Dangka.
1.        Kelompok tangtu
Suku Baduy dalam masih terbilang sangat Primitif, karna disana belum sekali ada kebudayaan luar yang masuk dan alat-alat yang modern. Ciri khas Baduy dalam adalah memakai pakaian berwarna putih alami serta memakai ikat kepala biru corak batik dan selalu membawa golok di pinggang. Pakaian yang mereka kenakan tidak berkancing dan berkerah, tidak juga beralas kaki. Mereka pergi kemana saja hanya berjalan kaki tanpa alas apapun dan tidak membawa uang. Sejak kecil mereka tidak sekolah, bahasa yang mereka gunakan yaitu Sunda Wiwitan tetapi mereka mampu berbicara Bahasa Indonesia. Menurut leluhurnya atau Kepala Adat (Pu’un), mereka tidak diperbolehkan menggunakan peralatan dari luar. Jadi bisa dibayangkan mereka hidup tanpa lampu listrik, uang.
2.        Kelompok Panamping
Masyarakat Baduy Luar mempunyai ciri khas mengenakan ikat kepala berwarna hitam. Biasanya Baduy Luar sebagian sudah berbaur dengan masyarakat Sunda lainnya. Selain itu, Kebudayaan Luar sebagian sudah mulai masuk ke masyarakat Baduy Luar, seperti listrik, sekolah.
3.        Kelompok Dangka
Mereka tinggal di daerah luar wilayah Kanekes, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka ini berfungsi sebagai buffer zone atas pengaruh dari kebudayaan luar.